Lapar


Kriuk kriuk . . .
Kira-kira seperti itulah suara perut saat kita lapar.
Ada juga yang krucuk . . krucuk . . .
Terserahlah yang mana saja, intinya sama bahwa hal tersebut menandakan bahwa kita sedang “LAPAR. . . ”
Apa itu lapar?

Rasa lapar timbul sebagai respon terhadap menurunnya kadar glukosa atau kalori dalam darah. Rasa lapar ini sering dibarengi dengan suara suara aneh yang keluar dari dalam lambung. Suara suara ini seakan memerintahkan kita untuk segera makan.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa tubuh kita memiliki cadangan lemak yang melimpah terutama mereka yang memiliki tubuh yang agak berisi. Cadangan lemak ini dapat diubah menjadi energi untuk menopang kehidupan. Jadi, perintah suara yang berasal dari perut bisa kita abaikan untuk sementara waktu tanpa mengakibatkan sesuatu yang buruk bagi tubuh kita.
Secara umum rasa lapar dibagi menjadi dua yaitu lapar secara fisik dan lapar secara psikis. Lapar secara fisik adalah rasa lapar timbul sebagai respon terhadap menurunnya kadar glukosa atau kalori dalam darah. Nah, yang berbahaya sebenarnya adalah lapar secara psikis. Orang yang masuk ke dalam golongan ini adalah mereka yang secara fisik tubuhnya tidak merasa lapar namun perasaan laparnya muncul dari pikiran sehingga menuntun orang ini untuk makan.
Banyak hal yang bisa menyebabkan anda merasa lapar secara psikis antara lain, bentuk dan aroma makanan yang mengundang selera. Untuk membangkitkan selera makan, anda tidak mesti melihat langsung makanan tersebut, memandangnya di televisi pun bisa menambah keinginan anda untuk memakan makanan tersebut. Gejala ini sebenarnya bukan disebabkan oleh rasa lapar yang menyelimuti tubuh anda tetapi rasa ingin untuk menikmati makanan tersebut.
Ada juga yang mengalami rasa lapar psikis akibat dari tekanan stress. Mereka melampiaskan kepenatan hatinya dengan memakan makanan meskipun saat itu mereka tidak merasa lapar.
Bila dibiarkan, perilaku menyantap makanan disaat tidak lapar ini tentu tidak baik bagi kesehatan tubuh. Tubuh akan penuh dengan timbunan kalori yang tidak termanfaatkan dengan baik. Akibatnya tentu sudah dapat diprediksi yaitu kegemukan.
Lalu, bagaimana mengatasinya? Untuk bisa mengatasi sesuatu kelainan kita harus selalu berfikir akan penyebab yang mendasari kelainan tersebut. Jika tiap hari anda rajin menonton acara bertemakan makanan dan setelah acara itu anda ingin makan maka anda harus mengurangi kebiasaan menonton acara tersebut. Jika kamar tidur anda dekat dengan dapur dan aroma makanan di dapur selalu menggoda anda untuk makan maka anda harus berusaha diam agak jauh dari dapur.
Walau klihatannya mudah namun mengubah kebiasaan buruk sangatlah sulit dilakukan. Meskipun sulit bukan berarti tidak mungkin, kalau ada niat dan kemauan pasti akan berhasil. Bagaimana? Sudahkah anda makan hari ini?

4 Responses to "Lapar"

  1. Wah, info yang bermanfaat,,
    makasih om,

    BalasHapus
  2. oke sob ..bagaiman kalau dengan lapar kekuasaan sob...
    "Makanlah di waktu lapar berhentilah sebelum kenyang"

    BalasHapus
  3. @ ipin, wah... kalo lapar kekuasaan sih gak comment sob... hihihihi....

    BalasHapus